Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA PADA GEDUNG PUSAT LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN DI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Muhammad, Fadel; Ornam, Kurniati; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDi Kota Kendari kualitas pendidikan dan sumber daya manusia cenderung rendah. Kota Kendari membutuhkan suatu tempat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia. Dengan demikian, pusat lembaga kursus dan pelatihan dibutuhkan oleh masyarakat. Pusat lembaga kursus ini ditujukan sebagai pusat kegiatan pendidikan kursus dan pelatihan. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut: (1) untuk membuat desain proses arsitektur; (2) untuk membuat konsep perancangan arsitektur dan; (3) untuk mentranformasikan konsep pada desain fisik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Data dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian. Data diambil dengan cara observasi, survei, dan studi literatur. Data dianalisis dengan teknik analisis triangulasi. Penelitian ini disimpulkan sebagai berikut; (1) desain proses didapatkan dengan tema book align with flexibility (buku selaras dengan fleksibilitas); (2) book align with flexibility ditransformasikan pada konsep perancangan arsitektur; (3) konsep book align with flexibility ditransformasikan ke bentuk bangunan dengan konsep arsitektur metafora.Kata kunci: metafora, pusat lembaga kursus dan pelatihan Kata Kunci: Metafora, pusat lembaga kursus dan pelatihan ABSTRACT In Kendari City the quality of education and human resources tends to be low. Kendari City needs a place to improve the quality of education and human resources. Thus, the center of the course and training institutions is needed by the community. The center of the institution is intended as a center for training courses and training activities. This research is intended as follows: (1) to make architectural process designs; (2) to make architectural design concepts and; (3) to transform concepts in physical design. This study uses a qualitative method with a grounded theory approach. Data is collected in accordance with the research objectives. Data is taken by observation, survey and literature study. Data were analyzed by triangulation analysis techniques. This research is summarized as follows; (1) process design is obtained with the theme book align with flexibility; (2) book align with flexibility is transformed into architectural design concepts; (3) the concept of book align with flexibility is transformed into building forms with the concept of metaphoric architecture.Key words: metaphoric, the course and training institutions Keywords: Metaphoric, the course and training institutions
PENERAPAN ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI PADA GEDUNG PUSAT PENELITIAN DAN PELATIHAN ILMU KONSTRUKSI DAN TEKNOLOGI BANGUNAN DI KOTA KENDARI Wahyuni, Armila Inny; Halim, Halim; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi dan tapak yang tepat, merencanakan ruang-ruang yangdibutuhkan, serta bagaimana arsitektur dekonstruksi diterapkan pada bangunan.Teknik pengumpulan datayaitu dengan cara dokumentasi dan observasi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data dengan caraidentifikasi, tabulasi data, komparasi, dan interpretasi yang menghasilkan konsep perancangan, gambar kerja,serta maket. Hasil dari penelitian ini berupa bangunan Pusat Penelitian dan Pelatihan Ilmu Konstruksi danTeknologi Bangunan yang memfasilitasi kegiatan terkait sesuai kebutuhan pengguna, dengan lokasi yangtepat dan penerapan prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruksi pada tampilannya. Sehingga dengan adanyabangunan ini dapat menunjang keberhasilan pemerintah dan masyarakat terkait dalam menghasilkan tenagakerja yang tersertifikasi serta pengembangan ilmu konstruksi dan teknologi bangunan di Kota KendariKata kunci: Penelitian, ilmu konstruksi, arsitektur dekonstruksi.ABSTRACTThe purpose of this research is to determine the exact location and site, plan the required spaces, and howthe deconstruction architecture is applied to the building. Data obtained by documentation and observation.Then proceed with data analysis with identification, data tabulation, comparison, and interpretation thatproduce design concepts, shop drawings, and models. The result of this research is the building design of theConstruction Science and Building Technology Research and Training Center which facilitates activitiesrelated to the proper location and the application of architectural deconstruction to the visuals of thebuilding. So, this building can support the success of the government and the community involved inproducing a certified workforce and the development of construction science and building technology inKendari City.Keywords: Research, construction science, desconstruction architecture
PENERAPAN KONSEP ANALOGI ROMANTIK PADA FASILITAS PERNIKAHAN TERPADU DI KOTA KENDARI Dayuni, Arimbi Aulia; Ramadan, Sachrul; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFasilitas Pernikahan Terpadu adalah bangunan komersial yang menyediakan jasa wedding organizer dan aulapernikahan yang dipadukan dalam satu bangunan. Penyedia jasa pernikahan ini sangat banyak digemari oleh kalanganmasyarakat karena sangat efektif dalam pelaksanaannya. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut: (1) Untuk mengolahtapak yang tepat untuk bangunan pernikahan terpadu, (2) Untuk merencanakan bangunan pernikahan terpadu terhadapankebutuhan akan ruang, dan (3) Untuk menerapkan prinsip analogi pada bangunan. Penelitian ini menggunakan metodegrounded theory dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dandokumentasi. Berdasarkan hasil desain penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: (1) Tapak dipilih berdasarkan view yangdapat menunjang bangunan, (2) pengolahan ruang berdasarkan function follow form, dan (3) esensi pernikahan dipadukandengan esensi analogi romantik sehingga menghasilkan bentuk tampilan bangunan yang dianalogikan seperti sebuah kapalyang sedang berlayar di lautan. Bentuk kapal menggambarkan bentuk yang kuat sebagaimana diharapkan pasangan harusmampu bekerjasama dengan baik untuk melewati rintangan dalam pernikahan seperti layaknya sebuah kapal yangterkadang dihantam oleh ombak dan ada akalanya lautan juga tenang.Kata kunci: Wedding organizer, analogi, bentuk romantikABSTRACTIntegrated Wedding Facilities are commercial buildings that provide wedding organizer services and wedding hallscombined in one building. This marriage service provider is very popular with the community because it is very effective inits implementation. This research is aimed as follows: (1) To process the right site for an integrated wedding building, (2)To plan an integrated wedding building against the need for space, and (3) To apply the principle of analogy to thebuilding. This study uses a grounded theory method with a qualitative approach. Data collection is done by observation,interviews, and documentation. Based on the results of the design of this study concluded as follows: (1) Tread selectedbased on a view that can support the building, (2) processing space based on the fol-low form function, and (3) the essenceof marriage combined with the essence of a romantic analogy to produce a form of appearance analogous building like aship sailing in the ocean. The shape of the ship depicts a strong form as expected by the couple to be able to work welltogether to overcome obstacles in marriage like a ship that is sometimes hit by waves and there is a sense that the sea isalso calm.Keywords: Wedding organizer, analogy, romantic form
PENERAPAN ARSITEKTUR POST MODERN PADA SEKOLAH TINGGI DESAIN MULTIMEDIA DI KOTA KENDARI Rozi, Muhammad; Ramadhan, Sachrul; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFenomena desain multimedia mulai menunjukkan perkembangan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Disisi lain,masihterbatasnya institusi pendidikan tinggi di bidang desain multimedia di Kota Kendari maka perlu direncanakan sebuahwadah desain berupa Sekolah Tinggi Desain Multimedia yang diharapkan minat dan potensi masyarakat kota Kendari dibidang desain multimedia bisa teraktualisasi. Disaat yang sama, perlu adanya upaya peningkatan kualitas bangunan denganmenerapkan konsep arsitektur Post Modern. Arsitektur Post Modern mempunyai gaya yang hybrid (perpaduan dua unsur)dan bermuka ganda atau sering disebut sebagai double coding. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghadirkan sebuahgambaran Sekolah Tinggi Desain Multimedia berbasis arsitektur Post Modern yang dapat menunjang pengembangan dibidang pendidikan dan penelitian. Adapun penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan studi literaturdengan hasil penelitian sebagai berikut: 1.) Dalam merencanakan wadah kegiatan guna menjawab kebutuhan ruang padaSekolah Tinggi Desain Multimedia di Kota Kendari dimulai dari mengidentifikasi pelaku, aktifitas, serta alur kegiatan yangdilakukan dalam bangunan; 2.) Beberapa prinsip arsitektur post modern yang diterapkan pada perancangan sekolah tinggidesain multimedia di Kota Kendari yaitu dengan menerapkan elemen-elemen terbaik yang bersangkutan denganmultimedia yang dijadikan sebagai objek pada desain yang kemudian di gabungkan dengan gaya arsitektur post modernsehingga tercipta gaya baru.Kata kunci: Multimedia, post modern, Kendari.ABSTRACTThe phenomenon of multimedia design has arise in Southeast Sulawesi Province.. On the other hand,higher education institutions in the field of multimedia design in Kendari City is very limited, thus it isnecessary to plan a design forum in the form of a Multimedia Design College which is expected to actualizethe interest and potential of Kendari city people in the field of multimedia design. At the same time, there is aneed for efforts to improve the quality of buildings by applying the Post Modern architectural concept. PostModern architecture has ahybrid style (combination of two elements) and double-faced or often referred asdouble coding. The purpose of this research is to present an overview of Post Modern Architecture-basedMultimedia Design Colleges which can support development in the field of education and research. Thisresearch uses observation, interview and literature study research methods with the following results: 1.) Inplanning a forum for activities to answer space needs at the Multimedia Design College in Kendari City, itstarts from identifying actors, activities, and the flow of activities carried out in the building ; 2.) Some of theprinciples of post modern architecture that are applied to the design of multimedia design high schools inKendari City are by applying the best elements related to multimedia which are used as objects in the designwhich are then combined with post modern architectural styles to create a new style.Keywords: Multimedia, post modern, Kendari.
PENERAPAN ARSITEKTUR POPULIS PADA REDESAIN GEDUNG PUSAT PROMOSI DAN INFORMASI DAERAH DI KOTA KENDARI Hamzah, Muhamad; Umar, Muhammad Zakaria; Sjamsu, Arief Saleh
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Disebut arsitektur rakyat, Sebuah arsitektur yang berbicara tentang kerakyatan. Menurut Eko Prawoto arsitektur rakyat dibedakan menjadi arsitek rakyat membantu pemerintah untuk mewujudkan sebuah negara yang tertata dan tertib, dan arsitek yang memang membantu rakyat agar masyarakat tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dengan adanya arsitektur rakyat dan memberdayakan arsitektur rakyat itu sendiri, pemerintah harus berusaha memanfaatkan potensi yang ada dengan sebaik-baiknya. P2ID terdiri dari bangunan kesenian, tempat pemancingan, sarana olahraga, dan rumah-rumah adat yang terdapat di Sulawesi Tenggara. Seiring berjalannya waktu, kondisi lingkungan dan gedung mengalami kerusakan dan terabaikan. Permasalahan di lapangan antara lain, kebutuhan fasilitas dan ketersediaan sarana rendah, rendahnya kualitas lingkungan, rumah-rumah adat terbengkalai, bangunan dialih fungsikan dan tidak sesuai peruntuhkannya, Sirkulasi kurang tertib. Oleh karena itu, kawasan tersebut dijadikan pusat kriminalitas seperti kasus perdagangan narkoba, tempat lokalisasi dan penimbunan BBM. Dengan terwujudnya tempat hiburan rakyat dalam kawasan Pusat Promosi Dan Informasi Daerah (P2ID) merupakan usaha menghidupkan kembali fungsi dari pada Pusat Promosi Dan Informasi Daerah itu sendiri. Dengan demikian penataan kembali Pusat Promosi dan Informasi Daerah (P2ID) sudah selayaknya direncanakan dengan cara sebagai berikut: Mendesain beberapa titik sebagai pusat perdagangan, Mendesain wadah interaksi sosial dan edukasi, Mendesain fasilitas dan sarana, Memperbaikan sirkulasi kendaraan, Mempertahankan konsep struktur batas-batas tapak, Memperbaiki dengan menambahkan beberapa bangunan Hal ini ditujukan agar P2ID menjadi tempat yang berkenan diseluruh masyarakat kota Kendari sebagai kota yang layak huni. Kata Kunci: Arsitektur populis, pusat promosi dan informasi daerah, redesain  ABSTRACT Called folk architecture, architecture that speaks of popularism. According to Eko Prawoto, community architecture is differentiated into folk architects to help the government create an orderly and orderly state, and architects who are very helpful to the people so that people can meet their needs according to what is needed. With the existence of folk architecture and empowering people's architecture itself, the government must try to utilize the existing potential as well as possible. P2ID consists of art buildings, fishing spots, sports facilities, and traditional houses in Southeast Sulawesi. Over time, environmental conditions and buildings are damaged and neglected. Problems in the field include facilities and availability of low facilities, low environmental quality, abandoned traditional houses, converted buildings and not according to their designation, irregular circulation. Therefore, the area is used as a center for crime such as the case of drug trafficking, where localization and fuel stockpiling are. With the realization of community entertainment venues in the Regional Promotion and Information Center (P2ID) area is an effort to revive the functions of the Regional Information and Promotion Center itself. Thus the realignment of the Regional Promotion and Information Center (P2ID) must be planned in the following ways: Designing several points as a trading center, Designing forums for social interaction and education, Designing facilities and facilities, Improving vehicle circulation, Maintaining the concept of site boundary structures, Repair by adding several buildings. This is intended to make P2ID a pleasant place for the entire city of Kendari as a livable city.Keywords: Populist architecture, promotion center and regional information, redesign
PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI PADA PERENCANAAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALUOLEO DI KENDARI Masjidi, Luthfiyyah; Ma’ruf, Annas; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerencanaan perpustakaan UHO dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan fungsi perpustakaan sebagai prasaranapendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsasehingga keberadaan perpustakaan sangatlah penting dan berdampak besar pada peradaban umat manusia khususnya dibidang pendidikan. Seiring waktu, eksistensi perpustakaan UHO cenderung kurang diminati dan tidak sesuai dengankarakteristik pengguna mayoritas yaitu kaum milineal yang menyukai hal- hal baru, ekspresif, menarik dan berfikiranterbuka. Oleh karena itu senada dengan tema yang diinginkan, maka penulis mengambil pendekatan arsitekturdekonstruksi. Penelitian ini ditunjukkan untuk; Pertama, mengolah tapak yang tepat pada perpustakaan UHO denganpendekatan arsitektur dekonstruksi; Kedua, mengolah kebutuhan ruang yang sama pada perpustakaan UHO; Ketiga,menerapkan prinsip- prinsip arsitektur dekonstruksi pada perpustakaan UHO. Penelitian ini menggunakan metodegrounded theory, sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data terdiri dari teknik observasi,wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil desain penelitian ini disimpulkan sebagai berikut; Pertama, gedungperpustakaan UHO menerapkan prinsip- prinsip pemusatan tempat sehingga aksebilitas mudah; Kedua, dalam pengolahankebutuhan ruang menerapkan prinsip function follow forms yaitu kebutuhan ruang mengikuti bentuk bangunan; Ketiga,esensi arsitektur dekonstruksi dan esensi perpustakaan disinergikan sehingga menghasilkan perancangan tematik yaitu thegenius of strange (jenius yang aneh), yang diterapkan pada bentuk bangunan.Kata Kunci :Perpustakaan, Universitas, Arsitektur DekonstruksiABSTRACTUHO library planning is motivated by the needs and functions of libraries as infrastructure for education, research,preservation, information, and recreation to increase the intelligence and empowerment of the nation so that the existenceof libraries is very important and has a big impact on human civilization, especially in the field of education. Over time, theexistence of the UHO library tends to be less attractive and not in accordance with the characteristics of the majority ofusers, namely millennials who like new things, are expressive, interesting and open-minded. Therefore, it is in line with thedesired theme, so the authors take the architectural deconstruction approach. This research is shown to; First, cultivatingthe right footprint of the UHO library with an architectural deconstruction approach; Second, processing the same spacerequirements in the UHO library; Third, apply the principles of architectural deconstruction to the UHO library. Thisresearch uses grounded theory method, the data source consists of primary and secondary data. Data collection techniquesconsisted of observation, interview, and documentation techniques. Based on the results of this research design, it isconcluded as follows; First, the UHO library building applies the principles of centralization so that accessibility is easy;Second, in processing space requirements, the principle of function follow forms is applied, namely space requirementsfollow the shape of the building; Third, the essence of deconstruction architecture and the essence of the library aresynergized to produce a thematic design, namely the genius of strange, which is applied to the shape of the building.Keywords: Libraries, Universities, Architecture of Deconstruction
TAMAN BUDAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KABUPATEN MUNA Zubair, La Ode Muhammad; Kadir, Ishak; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTaman budaya dengan pendekatan arsitektur neo vernakular di Kabupaten Muna penting direncanakan sebagai berikut:(1) Potensi wisata daerah dan kebudayaan Muna perlu dilestarikan agar terinventarisir dengan baik; (2) Arsitektur neovernakular derivatif dari arsitektur vernakular yang perlu ditampilkan dengan pola baru. Taman budaya adalah sarana untukmempromosikan dan mengembangkan kebudayaan daerah. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut: (1) Untuk mengolahtapak pada bangunan taman budaya di Kabupaten Muna; (2) Untuk mengolah kebutuhan ruangan pada bangunan tamanbudaya di Kabupaten Muna; (3) Untuk menerapkan prinsip-prinsip arsitektur neo vernakular pada bangunan taman budayadi Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan metode perancangan arsitektur dengan pendekatan kualitatif. Sumber dataterdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data dilaksanakan dengan cara data direduksi, data disajikan, dan data disimpulkan. Berdasarkan hasildesain penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: Pertama, fasad menghadap timur dan barat, bangunan berbentuk rumahpanggung, dan sirkulasi kendaraan ke tapak sesuai bentuk tapak; Kedua, besaran ruangan didapatkan ruangan perpustakaansebesar 881 m2, museum budaya sebesar 917,7 m2, pergelaran seni tari sebesar 897,5 m2, pengelola taman budaya sebesar192,64 m2, resto mini sebesar 100,2 m2; Ketiga, prinsip-prinsip arsitektur neo vernakular didapatkan perancangan tematikthe modification of local house dan ditransformasikan ke bangunan-bangunan taman budaya Muna.Kata Kunci: Taman Budaya Muna, Arsitektur neo vernakular.ABSTRACTIt is important to plan a cultural park with a neo vernacular architectural approach in Muna Regency as follows: (1)The potential for regional tourism and Muna culture needs to be preserved so that it is properly inventoried; (2) Neovernacular architecture is a derivative of vernacular architecture that needs to be presented with a new pattern. Culturalparks are a means to promote and develop regional culture. This research is aimed as follows: (1) To cultivate the site of acultural park building in Muna Regency; (2) To process the need for space in the cultural park building in Muna Regency;(3) To apply the principles of neo vernacular architecture to the cultural park building in Muna Regency. This study usesan architectural design method with a qualitative approach. Data sources consist of primary data and secondary data.Data collection techniques consist of observation, interviews and documentation. The data analysis technique was carriedout by reducing the data, presenting the data, and inferring the data. Based on the results of this research design, it isconcluded as follows: First, the facade faces east and west, the building is in the form of a house on stilts, and thecirculation of vehicles to the site according to the shape of the site; Second, the size of the room is 881 m2 of library space,917.7 m2 of cultural museum, 897.5 m2 of dance performances, 192.64 m2 of cultural park management, 100.2 m2 of minirestaurant; Third, the principles of neo vernacular architecture were obtained from the thematic design of the modificationof local house and transformed into the buildings of the Muna cultural park.Keywords: Muna Cultural Park, Neo vernacular architecture.
PENEREAPAN PRINSIP ARSITEKTUR EKLEKTIK PADA PONDOK PESANTREN MODEREN DI KABUPATEN WAKATOBI Herisman, Herisman; Kotta, Muhammad Husni; Umar, Muhammad Zakaria
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPondok pesantren moderen di Wakatobi hendaknya didesain dengan arsitektur eklektik. Arsitektur lokal yangcenderung terabaikan di Wakatobi adalah Benteng Liya Togo. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut: (1) Untuk mengolahtapak pada kompleks gedung pondok pesantren moderen di Kabupaten Wakatobi dengan pendekatan arsitektur eklektik; (2)Untuk mengolah kebutuhan ruangan pada kompleks gedung pondok pesantren moderen di Kabupaten Wakatobi denganpendekatan arsitektur eklektik; (3) Untuk menerapkan prinsip-prinsip arstitektur eklektik pada kompleks gedung pondokpesantren moderen di Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode perancangan arsitektur dengan pendekatankualitatif. Sumber data primer antara lain data tapak dan data Benteng Liya Togo. Sumber data sekunder antara lainarsitektur eklektik dan pondok pesantren moderen. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara observasi,wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara data direduksi, data disajikan, dan datadisimpulkan. Penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: Pertama, orientasi bangunan memipihkan sisi timur, sirkulasi tamudipisahkan dengan sirkulasi servis, dan tata massa tidak tembus pandang; Kedua, kebutuhan ruangan berkonsep bentuk danfungsi berjalan beriringan; Ketiga, perancangan bangunan berkonsep tematik yaitu semangat menjiplak lokal.Kata Kunci: Benteng Liya Togo, Pondok Pesantren Moderen, Arsitektur Eklektik.ABSTRACTModern Islamic boarding schools in Wakatobi should be designed with eclectic architecture. Local architecture thattends to be neglected in Wakatobi is Liya Togo Fort. The aims of this research are as follows: (1) To process the site of amodern Islamic boarding school building complex in Wakatobi Regency with an eclectic architectural approach; (2) Toprocess the space requirements in a modern Islamic boarding school building complex in Wakatobi Regency with aneclectic architectural approach; (3) To apply the principles of eclectic architecture to the modern Islamic boarding schoolbuilding complex in Wakatobi Regency. This study uses an architectural design method with a qualitative approach.Primary data sources include site data and Liya Togo Fort data. Secondary data sources include eclectic architecture andmodern Islamic boarding schools. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews, anddocumentation. The data analysis technique was carried out by reducing the data, presenting the data, and inferring thedata. This research is concluded as follows: First, the orientation of the building flattens the east side, the circulation ofguests is separated from the circulation of services, and the mass system is not see-through; Second, the need for a spacewith the concept of form and function goes hand in hand; Third, the building design has a thematic concept, namely thespirit of local plagiarism.Keywords: Liya Togo Fort, Modern Islamic Boarding School, Eclectic Architecture